BANJARTIMES– Forum Sineas Banua, wadah bagi para penggiat film Kalimantan Selatan, menggelar kegiatan screening film dalam rangka memperingati Hari Film Nasional, pada Sabtu (30/3), di Rumah Alam, Sungai Andai.
Tiga film nasional dan lokal diputar, termasuk film yang mengenang Wanyi Mandarung, salah satu tokoh kesenian Kalsel yang berpulang pada 21 Maret lalu.
Dalam acara yang diberi nama “Ngabarin Film”, Forum Sineas Banua mengisi kegiatan dengan penayangan film, diskusi, dan penyampaian program FSB untuk tahun 2024. Ketua FSB, Munir Sadikin, menyatakan optimisme tentang kondisi perfilman Banua ke depan dalam kegiatan ini.
Munir menggarisbawahi perkembangan positif dalam perfilman Banua sejak tahun 2016. Terutama dalam pengakuan akan eksistensi dan upah bagi para pekerja seni film. Diskusi di acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak terkait industri film, termasuk aktor, teknisi, sutradara, dan reviewer film.
“Dulu terima kasih saja yang kami dapat, sekarang eksistensi pekerja seni film sudah mendapat penghargaan,” ucapnya.
Salah satu peserta diskusi, Bayu, mengungkapkan pentingnya kolaborasi dalam dunia film sebagai kunci kesuksesan di masa depan. “Saat saling mendukung, pasti akan ada hal besar ke depannya,” katanya.
Sebagai seorang aktor, ia merasa beruntung dengan perkembangan dunia film di Banua. Ruang dirinya dan teman sejawat yang dulunya hanya berkiprah di dunia teater, sekarang menjadi berkembang lebih luas. “Dulu saya berlakon cuman di panggung, sekarang sudah harus di depan kamera,” kelakarnya.