BANJARTIMES– Balai Bahasa Kalimantan Selatan menyelenggarakan bimbingan teknis bagi guru utama di wilayah Hulu Sungai Selatan, Tapin, Tanahbumbu, dan Kotabaru untuk mendukung revitalisasi Bahasa Banjar.
Kepala Balai Bahasa Kalsel, Armiati Rasyid, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung program revitalisasi bahasa daerah, khususnya Bahasa Banjar, dengan peran guru dianggap sebagai garda terdepan. Acara ini dilaksanakan di Hotel Aria Barito, Banjarmasin, pada Jumat (19/4).
Armiati Rasyid, sebagai pemimpin Balai Bahasa Kalsel, turut mengawal keberlangsungan program ini dengan memberikan dukungan langsung pada kegiatan bimbingan teknis tersebut.
Ia berharap agar para guru utama yang mengikuti bimtek ini dapat mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya dalam mengajar Bahasa Banjar kepada rekan sejawat dan murid di lingkungan mereka masing-masing.
Para peserta bimbingan teknis ini bukan hanya sekadar guru biasa, melainkan mereka adalah pengajar Bahasa Banjar yang mewakili kecamatan-kecamatan di berbagai kabupaten yang menjadi fokus kegiatan ini. Ini mencerminkan keragaman dan representasi yang kuat dari komunitas pengajar Bahasa Banjar di wilayah tersebut.
Meskipun Bahasa Banjar masih tergolong aman, Armiati Rasyid menekankan pentingnya untuk terus melestarikan bahasa ini, mengingat adanya tren penurunan jumlah penulis karya sastra dalam Bahasa Banjar.
Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar Bahasa Banjar, tetapi juga sebagai langkah konkret dalam mendukung keberlangsungan bahasa dan budaya lokal.
Program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD), yang telah diluncurkan oleh Menteri Kemendikbudristek pada 22 Februari 2022 melalui Program Merdeka Belajar Episode Ke-17, menjadi landasan bagi kegiatan seperti ini.