Deeptalks Luncurkan ‘Break The Chains’ untuk Kamu yang Lelah dengan Lingkungan Toxic

  • Teks: Donny Muslim
  • Foto: Andhika Putera/DEEPTALKS

BANJARTIMES– Band modern rock asal Banjarmasin, DEEPTALKS, bakal kembali dengan single baru mereka, “Break The Chains”, yang jadwalnya rilis pada 17 Agustus 2025 — bertepatan dengan HUT ke-80 RI.

Digerakkan oleh Rofie Sanjaya (vokal), Feriza (gitar), Awlia (drum), dan Rara (bass), DEEPTALKS membawa energi mentah dan lirik penuh kemarahan yang menjadi cermin kegelisahan banyak orang di tengah tekanan sosial dan politik saat ini.

“Lagu ini lahir dari kemarahan dan rasa muak yang mendalam terhadap situasi yang membuat kami merasa terkekang. Mulai dari lingkungan sekitar dan urusan asmara yang toxic, hingga kondisi negara kita saat ini yang semakin membuat frustrasi,” ungkap Rofie kepada Banjartimes.

Dengan perpaduan gaya modern rock, metal, dan post-hardcore, “Break The Chains” menawarkan riff gitar yang berat, vokal yang intens, dan beat drum yang menghentak — membangun atmosfer perlawanan dan semangat untuk membebaskan diri dari berbagai bentuk manipulasi dan kontrol.

Seruan untuk Mereka yang Terbelenggu

Menurut Rofie, single ini bukan sekadar lagu biasa. “Ini adalah seruan untuk siapa saja yang merasa lelah dan terbelenggu oleh aturan-aturan yang tidak jelas, yang ingin berdiri dengan tegas atas nama dirinya sendiri. Kami berharap lagu ini menjadi suara bagi mereka yang berani melawan dan menemukan kembali kekuatan dalam dirinya.”

Pemilihan tanggal rilis juga memiliki makna khusus. “Kami memilih 17 Agustus untuk merilis lagu ini, sebagai bentuk penguatan makna kemerdekaan itu sendiri,” tambah Rofie.

“Break The Chains” sudah bisa didengarkan di semua platform musik digital mulai 17 Agustus 2025, lengkap dengan video lirik resmi yang diunggah di channel YouTube DEEPTALKS. Dengan single ini, DEEPTALKS berharap bisa memberikan energi positif sekaligus menginspirasi pendengar yang sedang berjuang melawan tekanan dalam hidup mereka. Sebuah panggilan untuk bangkit dan memutus rantai yang membelenggu.***